kebersamaan dalam keadaan apapun adalah kebahagiaan kita yang tak akan pernah kita lupakan saat saat yang seperti ini ,,
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. “Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”**
“Sebaik baik sahabat di sisi Allah
ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di
sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya.” (Hadis riwayat
al-Hakim)
Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di
antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh
sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa
tidur.” (Hadis riwayat Muslim)
“Berkawan biar seribu, berkasih
biar satu.” Saya lebih selesa dengan berkawan biar berpada jumlahnya,
lihat kualiti, bukan kuantiti. Dan berkasih jangan cuma satu saja, kalau
mampu, biar ramai. Kasihkan Allah, Rasul-Nya, pasangan (suami/isteri) ,
anak-anak, keluarga, kaum kerabat, jiran dan juga kawan atau sahabat.
Baru betul! Tak gitu?
Allah SWT mencipta makhluk di atas
muka bumi ini berpasang-pasangan. Begitu juga manusia, tidak akan hidup
bersendirian. Kita tidak boleh lari dari berkawan dan menjadi kawan
kepada seseorang. Jika ada manusia yang tidak suka berkawan atau
melarang orang lain daripada berkawan, dia dianggap ganjil dan tidak
memenuhi ciri-ciri sebagai seorang manusia yang normal
“Seseorang itu adalah mengikut
agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang
menjadi temannya.” (Hadis riwayat Abu Daud).
Hadis al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari, bermaksud:
“Diumpamakan rakan yang soleh dan rakan yang jahat ialah seperti (berkawan) dengan penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi tidak akan mensia-siakan anda, sama ada anda membelinya atau hanya mendapat bau harumannya. Tukang besi pula boleh menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar, atau mendapat bau busuk.”
Hadis al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari, bermaksud:
“Diumpamakan rakan yang soleh dan rakan yang jahat ialah seperti (berkawan) dengan penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi tidak akan mensia-siakan anda, sama ada anda membelinya atau hanya mendapat bau harumannya. Tukang besi pula boleh menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar, atau mendapat bau busuk.”
Arti Sahabat adalah segalanya.
Sahabat adalah orang ketiga dari orang tua dan guru di sekolah. Terkadang di saat kita butuh seorang sahabat,ia selalu ada buat kita. Tidak semua sahabat kita itu saling ada buat sahabat-sahabatnya yang lain. Terkadang dengan kesibukan mereka masing-masing mereka tidak selalu ada buat kita. Jadi Kita harus saling mengerti Satu sama lain.
Sahabat Yang baik adalah mereka yang mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu(Kahlil Gibran)
Seorang sahabat adalah Kado yang anda berikan kepada diri anda sendiri.
Menjalin persahabatan dengan lawan jenis
memang sah-sah saja. Bahkan tak sedikit wanita yang lebih memilih kaum
pria sebagai tempat curhat ketimbang rekan-rekan wanita yang dinilainya
lebih suka "bergosip ria" atau tidak bisa dipercaya. Begitu juga
sebaliknya, tak sedikit pria yang lebih memilih bersahabat dengan rekan
wanita, yang salah satu alasanya mungkin untuk bisa mendapatkan
pandangan lain dari sudut lawan jenis
kita akan selalu bersama didalam dekapan jiwa kita. I LOVE MY FRIENDS
kebersamaan kita tidak akan sampai masa terakhir kita di Lembaga Pendidikan Ma. Ma'arif 19 Hasyim Asy'ari, Walau kita nanti sudah tidak lagi di Dalam putih abu-abu, jangan melepas tali persaudaraan kita semasa kita di sekolah.
Bersatu kita teguh, Bercerai kita berantakan.
sang juara dalam segala perlombaan class meeting yang di adakan pimpinan komisariat ipnuippnu hasyim asy'ari,
senangnya makan lolipop, emmm lezat banget sampai sampai ndongong,, xixixixxixiix
Walaupun kita kumus - kumus kita masih bisa bercanda tawa bersama
Sifat-Sifat Seorang Sahabat :
- Jika Engkau membuat bakti kepadanya,ia akan melindungimu.
- Jika Engkau rapatkan persahabatan dengannya,ia akan membalas baik persahabatanmu itu.
- Jika Engkau Memerlukan Pertolongan daripadanya berupa uang dan sebagainya,ia akan membantumu.
- Jika Engkau menhulurkan sesuatu kebaikan kepadanya,ia akan menerima dengan baik.
- Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu,ia akan menutupnya.
- Jika Engkau meminta suatu bantuan daripadanya ia akan mengusahakannya.
- Jika Engkau berdiam diri(karena malu hendak meminta),ia akan menanya kesusahanmu.
- Jika Engkau berkata kepadanya,ia akan membenarkannya.
- Jika Engkau meraqncang sesuatu,ia akan membantumu.
- Jika Engkau berselisih faham,Niscaya ia lebih senang mengalah untuk kepentingan persahabatan
Sufyan Astsaury berkata, “Siapa
yang bergaul dengan orang banyak harus mengikuti mereka, dan siapa
mengikuti mereka harus bermuka-muka pada mereka, dan siapa yang
bermuka-muka kepada mereka, maka binasalah seperti mereka pula.”
Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti di bawah:
1. Sahabat yang tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.
2. Sahabat yang hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.
3. Sahabat pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu.
4. Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka pesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata,
“Sejahat-jahat teman ialah yang memaksa engkau bermuka-muka dan memaksa engkau meminta maaf atau selalu mencari alasan.”
Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti di bawah:
1. Sahabat yang tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.
2. Sahabat yang hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.
3. Sahabat pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu.
4. Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka pesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata,
“Sejahat-jahat teman ialah yang memaksa engkau bermuka-muka dan memaksa engkau meminta maaf atau selalu mencari alasan.”
No comments:
Post a Comment